Kisah Pemuda Sukalillah , Bertahan Hidup dengan Beternak dan Berdagang



Di Kampung Sukalillah, Desa Janggala, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis, sekelompok pemuda berjumlah Puluhan orang mengabdikan diri pada dua pekerjaan utama: berdagang kerupuk dan beternak domba. Kehidupan sehari-hari mereka penuh dinamika, di mana kerja keras dan semangat gotong royong menjadi kekuatan utama dalam menjaga kelangsungan usaha yang mereka jalani.

Setiap pagi, para pemuda ini meninggalkan rumah mereka dengan membawa kerupuk yang telah diproduksi sebelumnya. Kerupuk-kerupuk ini disimpan atau dititipkan di warung-warung pelanggan setia mereka. Pedagang-pedagang kecil di kampung sekitar menjadi mitra utama dalam memastikan kerupuk-kerupuk tersebut sampai ke tangan konsumen. Sistem titip jual ini membantu mereka memaksimalkan waktu, sehingga setelah urusan kerupuk selesai, mereka dapat kembali ke rumah pada sore hari untuk menjalankan tugas utama lainnya—mengurus ternak domba.

Ternak domba yang dimiliki oleh kelompok pemuda ini tidak sedikit. Dengan jumlah populasi mencapai sekitar ratusan ekor, mereka menghadapi tantangan besar dalam hal pakan dan perawatan. Setiap sore, setelah selesai berdagang, para pemuda ini kembali ke ladang dan sawah untuk menyabit rumput segar. Aktivitas ini adalah rutinitas yang tak bisa ditinggalkan, mengingat domba-domba mereka sangat bergantung pada pasokan rumput segar sebagai pakan harian. Dengan sabit di tangan, mereka bekerja sama mengumpulkan rumput yang cukup untuk memastikan domba-domba tersebut tumbuh sehat dan produktif.

Meski pekerjaan ini berat, harapan mereka sangat besar. Para pemuda di Kampung Sukalillah bermimpi untuk mengembangkan peternakan domba mereka menjadi lebih profesional dan terstruktur. Namun, mereka sadar bahwa untuk mencapai hal tersebut, mereka memerlukan bantuan dari pihak eksternal. Saat ini, mereka berharap ada penyuluhan dari dinas terkait, khususnya dalam hal pengelolaan peternakan dan kesehatan hewan. Kehadiran ahli dari dinas pertanian atau peternakan dan penyuluh ternak sangat dibutuhkan untuk memberikan pendampingan dan pembinaan, khususnya dalam merawat dan memaksimalkan potensi ternak domba.

Dengan adanya bimbingan dan pelatihan yang tepat, mereka yakin bahwa peternakan domba di Kampung Sukalillah bisa berkembang pesat, dan pada akhirnya bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berpotensi menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi masyarakat sekitar. Selain itu, mereka berharap usaha peternakan ini mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan ekonomi desa.

Kisah para pemuda ini adalah cerminan dari semangat kerja keras dan tekad untuk memperbaiki taraf hidup. Di tengah tantangan sehari-hari, mereka tidak menyerah, melainkan terus bergerak maju dengan harapan yang besar.