Kecenderungan Manusia: Mencari Kesenangan dan Menghindari Rasa Sakit



Oleh : Ipan Zulfikri

Manusia, secara alami, cenderung mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit. Ini adalah bagian dari naluri dasar kita yang telah berkembang selama ribuan tahun untuk memastikan kelangsungan hidup. Namun, kecenderungan ini sering kali membuat kita mengabaikan pertimbangan moral seperti baik dan buruk, atau benar dan salah. Berikut adalah cara berpikir dan motivasi untuk memahami dan mengelola kecenderungan ini.

Mengapa Kita Mencari Kesenangan dan Menghindari Rasa Sakit?

  1. Naluri Dasar: Sejak zaman purba, manusia telah belajar bahwa kesenangan sering kali terkait dengan hal-hal yang mendukung kelangsungan hidup, seperti makanan, kenyamanan, dan hubungan sosial. Sebaliknya, rasa sakit sering kali menjadi tanda bahaya atau ancaman yang harus dihindari1.

  2. Pengaruh Hedonisme: Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan adalah tujuan utama hidup. Banyak orang yang tanpa sadar mengadopsi pandangan ini, mengejar kesenangan materi dan menghindari rasa sakit sebagai prioritas utama2.

Dampak dari Kecenderungan Ini

  1. Mengabaikan Moralitas: Ketika kita terlalu fokus pada kesenangan dan menghindari rasa sakit, kita bisa mengabaikan pertimbangan moral. Keputusan kita mungkin lebih didasarkan pada apa yang membuat kita merasa baik daripada apa yang benar atau salah.

  2. Manipulasi Argumen: Untuk membenarkan tindakan yang didorong oleh kesenangan, kita sering kali memanipulasi argumen. Kita mencari alasan untuk membenarkan tindakan kita, meskipun kita tahu bahwa tindakan tersebut mungkin tidak benar secara moral.

Cara Berpikir yang Seimbang

  1. Kesadaran Diri: Langkah pertama adalah menyadari kecenderungan ini dalam diri kita. Dengan memahami bahwa kita cenderung mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit, kita bisa lebih waspada terhadap keputusan yang kita buat.

  2. Pertimbangan Moral: Selalu pertimbangkan aspek moral dari setiap keputusan. Tanyakan pada diri sendiri apakah tindakan tersebut benar atau salah, bukan hanya apakah itu menyenangkan atau tidak menyakitkan.

  3. Keseimbangan: Cari keseimbangan antara mencari kesenangan dan mempertimbangkan moralitas. Tidak ada yang salah dengan menikmati hidup, tetapi pastikan bahwa kesenangan tersebut tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.

Motivasi untuk Hidup yang Lebih Baik

  1. Refleksi Diri: Luangkan waktu untuk merenungkan tindakan dan keputusan Anda. Apakah Anda membuat keputusan berdasarkan kesenangan semata? Bagaimana dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain?

  2. Tujuan Jangka Panjang: Fokus pada tujuan jangka panjang yang lebih bermakna daripada kesenangan sesaat. Tujuan yang bermakna akan memberikan kepuasan yang lebih dalam dan tahan lama.

  3. Pengembangan Diri: Teruslah belajar dan berkembang. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, Anda bisa membuat keputusan yang lebih baik dan lebih bijaksana.

Dengan memahami dan mengelola kecenderungan kita untuk mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit, kita bisa menjalani hidup yang lebih seimbang dan bermakna. Ingatlah bahwa kesenangan dan rasa sakit adalah bagian dari kehidupan, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita merespons dan belajar dari pengalaman tersebut.

1Eksplorasi Filosofis tentang Mencari Kesenangan di Balik Rasa Sakit 

2Hedonisme: Definisi dan Dampak Negatifnya