Peningkatan kebutuhan hasil pertanian yang lebih tinggi dengan perlindungan kualitas lingkungan yang lebih baik, telah mendorong lahirnya gerakan “peningkatan hasil dengan dampak lebih rendah”. gerakan ini dikenal sebagai ‘smart farming” atau pertanian pintar dengan istilah pertanian 4.0. gagasan pertanian 4.0 menarik perhatian pelaku pertanian dalam mendukung pengembangan pertanian modern. pertanian 4.0 adalah pertanian presisi yang dikombinasikan dengan teknologi informasi digital yang utamanya didukung oleh big data, mobile internet dan cloud computing, sehingga istilah yang cepat dan cerdas akan mengalahkan yang lambat dan biasa sedangkan yang besar belum tentu dapat mengalahkan yang kecil akan berlaku di era industri 4.0.
Pertanian presisi (precision farming) adalah sistem pertanian terpadu berbasis pada informasi dan produksi, untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan profitabilitas produksi pertanian dari hulu ke hilir yang berkelanjutan, spesifik-lokasi serta meminimalkan dampak yang tidak diinginkan pada lingkungan. pertanian presisi menggunakan pendekatan dan teknologi yang memungkinkan perlakukan presisi pada setiap simpul proses rantai bisnis pertanian dari hulu hingga hilir sesuai kondisi, memerlukan input dan teknik yang tepat sehingga tidak terjadi pemborosan sumberdaya. sesuai namanya precision yaitu presisi atau tepat, petani melakukan tindakan budidaya secara tepat berdasarkan informasi yang mereka terima.
Dengan pertanian presisi, petani mengolah tanah, menanam, merawat, memanen tanaman secara presisi. itu dilakukan dengan bantuan perangkat teknologi digital yang membantu petani mampu menghitung jarak tanam secara tepat, kebutuhan benih dan pupuk dengan tepat, umur panen dan jumlah panen tepat. aktivitas ini dibarengi dengan penggunaan alat mesin pertanian didukung perangkat yang cerdas (sensor presisi yang cerdas, satelit, drone, computer dll).
Sistem pertanian presisi dilakukan dari hulu sampai hilir melalui pengamatan dan perlakuan presisi di sepanjang waktu meliputi:
- Pemilihan lahan, dilakukan secara tepat untuk mendapatkan produksi yang diinginkan. pemilihan lahan harus berdasarkan keberlanjutan produksi melalui kesesuaian lahan misal, apakah daerah tersebut cocok untuk budidaya padi, jagung, kedelai, sayur mayur, buah-buahan, karet, kopi, sawit, dll. secara umum pemilihan lahan harus memperhitungkan.
- Ekologi dan dampak lingkungan misalnya jarak dari sumber air, dan jarak ....? dari penempatan lokasi.
- Kondisi alam meliputi kemiringan lahan, rata-rata temperature, rata-rata kelembaban, penggunaan lahan, unsur hara.
- Resiko bencana alam meliputi apakah lokasi mempunyai resiko dengan banjir, kebakaran, longsor, gempa bumi, dan putting beliung, hal ini digunakan untuk memperkecil resiko kerugian yang didapat kemudian hari.
- Ekonomi dan infrastruktur, pemilihan lokasi harus memperhitungkan jarak dari akses jalan, jarak dari listrik serta jaringan internet.
- Pengolahan lahan. perlu memperhatikan pemilihan alsintan saat pembukaan lahan, melalui pengkajian kemampuan lahan dan metode pembukaan lahan yang tepat, efisiensi sumberdaya dan efektivitas, misalnya apakah pengolahan lahan memerlukan traktor roda 2, ataukah traktor roda 4 bahkan eskavator.
- Penanaman dan pemeliharaan. saat pemeliharaan, pertanian presisi harus memperhatikan jenis tanaman serta batas serangan hama/gulma melalui analisa kepadatan serangan, pemilihan benih menggunakan benih unggul dan bersertifikat, pilihan pembasmi hama disesuaikan dengan jenis dan keadaan serangan melalui bantuan alat yang tersedia (komputerisasi, foto udara, drone, citra satelit). pemupukan tanaman harus memperhatikan riwayat pemupukan, serta sebaran nutrisi berbasis citra drone, dengan memperhatikan kondisi lahan. pilihan pupuk perlu mempertimbangkan keamanan ekosistem dan kesehatan konsumen.
- Pemanenan dan pengolahan meliputi pengangkutan, pengolahan, pengemasan dan penyimpanan. azas pertanian presisi pada proses pemanenan yang baik adalah tepat metoda dengan mempertimbangkan kondisi tanaman, iklim, lingkungan dan lahan di lokasi tertentu. menerapkan sistem sortasi produk untuk melihat mutu melalui sitem grading/kelas dengan menggunakan alat berbasis android yang tersedia, sebagai contoh sistem sortasi mutu menggunakan alat portable, small size, ekonomis.
- Pemilihan jalur transportasi yang paling ekonomis saat pemasaran hasil produk pertanian menggunakan system manajemen basis data spasial dengan memperhatikan jaringan jalan, peta lokasi jalan, posisi pasar, jarak spesifik, kondisi lalulintas, waktu kemudi, dan kecepatan angkutan, sehingga akan diperoleh jarak tempuh ekonomis yang paling menguntungkan.
- Melakukan pemilihan segmen pasar yang bertujuan untuk memprediksi kebutuhan pasar untuk menetapkan produk yang tepat, dalam jumlah yang tepat dan tujuan pasar yang tepat agar dapat meningkatkan profit yang optimal, sebagai contoh saat akan memproduksi bubuk kopi, maka perlu diperhatikan pangsa pasar kopi apakah untuk diet, hobi, sosial atau relaksasi.