Petrokimia Dorong Anak Muda Menjadi Petani Milenial Melalui Penghargaan Petani Inspiratif

 Gresik – Petrokimia Gresik memberikan penghargaan Petani Inspiratif kepada tokoh pertanian yang memiliki kontribusi, jasa, menumbuhkan semangat dan upaya konkrit dalam memajukan bidang pertanian di Indonesia. Penghargaan ini terbagi dalam empat kategori yakni Petani Muda, Penyuluh Pertanian, Pengembangan Teknologi Pertanian dan Penggerak Sosial.

Penghargaan “Petani Inspiratif” diberikan kepada Shofyan Adi Cahya (Petani Sayur Organik di Merbabu) untuk kategori Petani Muda, Enny Risanthi (Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura Kab. Banjar. Kalimantan Selatan) untuk kategori Penyuluh Pertanian, Ipan Zulfikri (Ketua Kelompok Tani Pengangongan Desa Jenggala, Kec. Cidolog, Kab. Ciamis) untuk kategori Pengembangan Teknologi Pertanian, serta Sandi Octa Susila (Ketua Umum Duta Petani Millenial) untuk kategori Penggerak Sosial.

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo menjelaskan, dengan penghargaan ini dapat memacu semangat individu-individu yang bergerak di sektor pertanian. Serta memberikan kesempatan kepada generasi milenial untuk berkontribusi dalam dunia pertanian yang tidak hanya berorientasi profit namun juga memiliki manfaat secara sosial dengan membagikan ide-ide bisnisnya.

 “Kami optimis masa depan pertanian Indonesia akan cemerlang di tangan generasi milenial, untuk itu Petrokimia Gresik berkomitmen akan terus berkontribusi dalam upaya regenerasi petani Indonesia untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan”  ujar Dwi Satriyo.

 T


erakhir, salah satu penerima penghargaan Petani Inspiratif kategori Teknologi Pertanian, Ipan Zulfikri, menyatakan bahwa menjadi petani adalah hal yang mengasyikkan. Terlebih dengan bantuan teknologi, pertanian menjadi lebih pasti dan terukur. “Untuk itu, sebagai generasi milenial mari kita bangunkan lahan-lahan tidur dan kita ubah menjadi lahan produktif untuk kesejahteraan kita bersama,” ajak Ipan Zulfikri.

 Kepada Klikjatim.com, Ipan si petani milenial ini menjelaskan,m Melalui aplikasi yang berbasis IT dengan nama ‘Si Jagal dan Skoci, dia bisa men-digitalisasi jenis tanah sesuai tanaman. Berkat inovasi tersebut Ipan mendapat penghargaan sebagai petani inspiratif. “Tahap awal kami membuat aplikasi Si Jagal atau sistem informasi jagung galuh dan Skoci dengan kepanjangan sisem informasi kopi Ciamis,” ujarnya.

Kedua aplikasi berbasis IT itu, sangat mudah di-searching di google. Harapannya, dengan adanya aplikasi tersebut, petani diarahkan mulai dari cara bercocok tanam hingga ke pemasaran.

Diakui Ipan, di masa pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum berakhir menjadi titik balik kebangkitan generasi milenial. Pasalnya, dulu sebelum ada pandemi banyak pemuda berduyun-duyun datang ke kota mencari pekerjaan. Tapi, setelah ada pandemi, mereka kembali ke kampung halamannya karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Ada pandemi malah menjadi titik balik kebangkitan petani milenial. Sebab, kalau dulu pegang cangkul dianggap malu. Tapi, sekarang malah dijadikan selfie foto,” paparnya.

Berkat menggunakan aplikasi IT saat bertani lanjut dia, sekarang generasi milenial tak malu lagi menjadi petani. Pasalnya, hasil pertanian dari menanam jagung dan kopi cukup menjanjikan. Pokoknya hasil dari bertani tak mengecewakan. Karena itu, saya mengajak generasi milenial terjun di sektor pertanian,” ujar Ipan tanpa merinci nilai rupiah dalam sekali panen. (hen)

https://klikjatim.com/petrokimia-dorong-anak-muda-menjadi-petani-milenial-melalui-penghargaan-petani-inspiratif/