KAPOL.ID – Sistem Informasi Pertanian Terpadu dilahirkan petani muda asal Desa Janggala, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Ciamis. Ipan Zulfikri bukan saja bertani, tetapi menciptakan aplikasi dalam jaringan di dapur kreatif bernama Pangangonan Farm.
Hasil karyanya berbuah manis. Ajang Petani Inspiratif 2020 yang digelar Petrokimia Gresik mengukuhkan Ipan Zulfikri menjadi petani muda yang cemerlang dengan skor tertinggi. Menyisihkan tiga nominator lain untuk kategori teknologi pertanian.
“Khazanah pertanian di Kabupaten Ciamis ini sangat kaya. Namun, informasi tentang potensi pertanian itu umumnya tidak diketahui oleh warga Ciamis sendiri. Ironis,” katanya.
Ipan mengungkapkan, peternakan ayam memenuhi pakan ternak — jagung — umpamanya, membeli dari luar Ciamis. Padahal produksi jagung sudah tersedia di Ciamis.
“Ternyata, produksi jagung dijual petani Ciamis ke Tasikmalaya dan ke daerah lain. Kemudian pihak peternakan membeli jagung itu kembali. Rantai ekonominya menjadi panjang,” ujar Ipan.
Lumrah jika akhirnya para peternak mengeluh, karena harga jagung untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak menjadi mahal. Menurutnya, kondisi itu sebetulnya tidak perlu terjadi.
“Kondisi yang tidak menguntungkan itu mendorong kami untuk membuat Sistem Informasi Pertanian Terpadu. Memanfaatkan teknologi antarmuka berbasis geospasial,” katanya.
Kemudian turut mengembangkan Sistem Informasi Jagung Galuh (Sijagal) bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Ciamis.
Melalui Sijagal ini, kata Ipan, warga Ciamis bisa mengetahui lokasi lahan, jadwal tanam, varietas jagung, jadwal panen, hasil panen, bahkan sampai kontak petani.
“Datanya bisa diakses real time,” kata Ipan menandaskan.
Satu lagi, menurut Ipan, Pangangonan Farm bersama Kabid Hortikultura DPKP Ciamis, Tomy, juga membangun Sistem Informasi Kopi Ciamis (Skoci). Dirancang lengkap dari mulai kebun kopi sampai meja makan.
“Kualitas kopi Ciamis yang bagus harus didukung dengan informasi yang akurat untuk membangun “trust” atau kepercayaan. Di mana lahannya, bagaimana kualitasnya, sampai disuguhkan di kafe-kafe,” katanya.
Menurut dia, langkah itu akan dikembangkan pula untuk memetakan semua potensi pertanian Ciamis secara terintegrasi. Langkah awal dimulai dari jagung dan kopi.
Ipan mengapresiasi langkah para petani di kampungnya, yang turut ambil bagian dalam proses kreatif. Sampai diapresiasi, mendapat penghargaan tingkat nasional.
https://kapol.id/sijagal-dan-skoci-karya-petani-muda-ciamis-meraih-penghargaan-terbaik-tingkat-nasional/