Perubahan
iklim terjadi karena adanya pengaruh dari pemanasan global yang terjadi karena
tingkat karbon dioksida atmosfer secara global meningkat. Sebagian besar CO2
bumi sekarang merupakan residu dari karbon (Hunten 1993), terutama karena
proses pelapukan (Berner 1992) dan aktivitas biologis (Watson et al. 1991).
Dimulai dengan penggunaan bahan bakar fosil meningkat terkait dengan revolusi
industri, bagaimanapun, konsentrasi CO2 di atmosfer telah meningkat 270-180 ppm
(volume) ke level saat ini 364 ppm (Watson et al 1996, Keeling & Whorf
1998.).
Perubahan
iklim berdampak sangat luas pada kehidupan petani, Perubahan pola curah hujan,
peningkatan frekuensi kejadian iklim ekstrem, serta kenaikan suhu udara dan
permukaan air laut merupakan dampak serius dari perubahan iklim yang dihadapi
Indonesia.
Salah satu
menyebab perubahan iklim ini adalah perubahan fungsi lahan hutan, terutama
hutan gambut.
Hutan membantu menstabilkan iklim dunia dengan cara
menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Pembuangan karbon dioksida ke atmosfer
dipercaya memberikan pengaruh bagi perubahan iklim melalui pemanasan global.
Karenanya hutan hujan mempunyai peran yang penting dalam mengatasi pemanasan
global.Hutan juga mempengaruhi kondisi
cuaca lokal dengan membuat hujan dan mengatur suhu.
Hutan yang
berlaih fungsi menjadi kawasan industry menyebabkan terganggunya kestabilan
iklim, sehingga cuaca tidak menentu, dan yang paling tersa dampak dari
perubahan iklim ini adalah petani
Dampak dari
perubahan iklim yang terjadi pada petani diantaranya meliputi berkurangnya
produksi tanaman akibat peningkatan penguapan air, sehingga lahan pertanian
mudah kering.
Perubahan
Iklim juga berdampak pada ekosistem mikroba yang ada didalam tanah, sedangkan
salah satu peran mikroba itu menjaga sifat kimia dan sifat biologi tanah ,
akibat dari kemunduran sifat kimia dan sifat biologi tanah, maka kesuburan
tanah pun berkurang, sehingga sangat berpengaruh terhadap budidaya
perubahan iklim
juga akan mempengaruhi kejadian penyakit dan terjadinya serangan hama di
pertanaman. Perubahan iklim dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap serangga hama. Secara langsung iklim mempengaruhi bio ekologi dari
serangga hama seperti perubahan iklim yang drastis akan menyebabkan
terganggunya proses perkembangbiakan serangga (menurunkan atau meningkatkan).
Secara tidak langsung perubahan iklim akan mempengaruhi lingkungan pendukung
kehidupan serangga seperti perubahan iklim yang menyebabkan tidak tersedianya
makanan (tanaman) sebagai sumber nutrisi dari serangga hama akibat terlalu
panas atau terlalu dingin. Dengan demikian adanya perubahan iklim secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan serangga hama,
sehingga peranannya dalam suatu tingkat trofik akan berbeda. Seringkali akibat
perubahan iklim terjadi ledakan populasi serangga hama tertentu, atau
terjadinya kepunahan suatu serangga hama.